Serang, 19 September 2025
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali menggelar kegiatan Training of Trainers (TOT) Metodologi Instruktur Konstruksi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 15 hingga 17 September 2025, dengan diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari berbagai Universitas dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di Indonesia.
Tujuan utama dari TOT Metodologi ini adalah meningkatkan profesionalisme dan kapasitas instruktur bidang konstruksi agar mampu menyampaikan materi secara lebih efektif, sistematis, serta sesuai dengan standar pembelajaran konstruksi nasional. Hal ini sangat penting mengingat peran instruktur bukan hanya sekadar menyampaikan materi, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam mencetak tenaga kerja konstruksi yang berkualitas, kompeten, dan siap menghadapi tantangan pembangunan nasional.
Selama kegiatan, peserta mendapatkan materi komprehensif meliputi strategi pembelajaran, teknik komunikasi instruksional, penyusunan rencana pelatihan, penggunaan media pembelajaran, hingga praktik mengajar di bidang konstruksi. Tidak hanya teori, para peserta juga mengikuti sesi praktik langsung yang bertujuan mengasah keterampilan instruksional mereka agar mampu mengelola kelas, menyampaikan materi secara runtut, serta melakukan evaluasi pembelajaran secara objektif.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang berbagi pengalaman antarpendidik dari berbagai lembaga pendidikan. Pertukaran ide, diskusi, dan kolaborasi yang terjalin selama pelatihan diharapkan dapat memperkuat jejaring antara Universitas, sekolah kejuruan, dan dunia konstruksi, sehingga tercipta sinergi dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul.
Universitas Banten Jaya (UNBAJA) turut berkontribusi dalam kegiatan ini dengan kehadiran dua dosen Program Studi Teknik Sipil, yaitu Nila Prasetyo Artiwi dan Telly Rosdiyani. Kehadiran mereka menjadi wujud nyata komitmen UNBAJA untuk terus meningkatkan kualitas pengajaran, khususnya di bidang teknik sipil dan konstruksi.
Dekan Fakultas Teknik UNBAJA, Anis Masyruroh, menyampaikan bahwa keikutsertaan dosen dalam TOT Metodologi merupakan langkah strategis dalam mendukung visi universitas untuk melahirkan lulusan yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mampu mengaplikasikan pengetahuan di lapangan. βTOT ini sangat penting karena memberikan bekal bagi dosen untuk memperkuat tiga aspek utama dalam proses pembelajaran, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional. Dengan demikian, kualitas pengajaran di UNBAJA dapat terus ditingkatkan seiring dengan kebutuhan industri konstruksi,β ungkapnya.
Menurutnya, peningkatan kapasitas instruktur melalui TOT Metodologi akan berdampak langsung pada kualitas mahasiswa. Dosen yang dibekali metodologi pengajaran konstruksi modern akan mampu menyusun materi perkuliahan yang lebih relevan, interaktif, dan berbasis kompetensi. Hal ini sejalan dengan kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang diterapkan di UNBAJA.
Selain memperkuat kapasitas individu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memperluas jejaring akademik UNBAJA dengan lembaga pendidikan lain di Indonesia. Kolaborasi antarperguruan tinggi dan sekolah kejuruan yang tercipta dari forum TOT menjadi pintu masuk untuk menjalin kerja sama dalam bidang penelitian, pengabdian masyarakat, maupun pertukaran pengalaman akademik.
Melalui keikutsertaan dosennya dalam TOT Metodologi, UNBAJA semakin menegaskan komitmennya untuk berperan aktif dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia, khususnya di sektor konstruksi. Harapannya, para peserta TOT mampu menjadi instruktur yang profesional, kompeten, serta berkontribusi dalam mencetak tenaga kerja konstruksi yang berkualitas, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan global (TR).
